Sejumlah lebih dari 1600 peserta yang terdiri dari para pelajar, guru dan karyawan MAN Purbalingga serta tamu undangan mengikuti kegiatan Upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-74 Kementerian Agama R.I. yang digelar di Lapangan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purbalingga, Jumat (3/1/2020). Bertindak selaku Pembina Upacara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Karsono.
Ketua Panitia Peringatan HAB ke-74 Tingkat Kabupaten Purbalingga, Mashadi menjelaskan, upacara tersebut sekaligus merupakan salah satu kegiatan utama yang digelar di tingkat kabupaten selain kegiatan Ziarah, Jalan Sehat dan Tasyakuran.
“Sesuai dengan surat edaran dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu kegiatan peringatan HAB ke-74 dilaksanakan dalam bentuk upacara dan khotmil Quran di setiap madrasah. Maka untuk jajaran Kantor Kemenag, KUA, Pengawas Madrasah dan PAIS beserta guru-guru Agama di sekolah-sekolah mengikuti upacara di MAN Purbalingga,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam upacara yang berlangsung khidmat tersebut hadir para Kepala KUA beserta para Penghulu dan staf dari 20 KUA yang ada di Purbalingga. Selain itu juga para Pengawas RA/BA/MI/MTs/MA serta para Pengawas PAIS SD/SMP/SMA/SMK.
“Guru Agama Kristen dan Katolik serta 40 Guru Pendidikan Agama Islam yang tergabung dalam Asosiasi Guru Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Purbalingga juga hadir dalam kegiatan tersebut,” jelasnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Karsono dalam sambutannya selaku pembina upacara memberikan apresiasi kepada seluruh jajarannya yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.
Ia berharap, seluruh jajaran Kementerian Agama untuk memperhatikan 6 hal yang dipesankan Menteri Agama dalam amanatnya. Pertama, pahami sejarah Kementerian Agama serta regulasi, tugas dan fungsi kementerian ini dalam konteks relasi agama dan negara. Kedua, Jaga idealisme, kejujuran, integritas dan budaya kerja Kementerian Agama di tengah arus kehidupan yang serba materialistis, selaraskan antara kata dengan perbuatan, sesuaikan tindakan dengan sumpah jabatan. Ketiga, tanamkan selalu bahwa bekerja adalah ibadah dan melayani masyarakat adalah sebuah kemuliaan. Keempat, perkuat ekosistem pembangunan bidang agama antar sektor dan antar pemangku kepentingan, baik sesama institusi pemerintah, tokoh agama, organisasi keagamaan dan segenap elemen masyarakat. Kelima, rangkul semua golongan dan potensi umat dalam semangat kebersamaan, kerukunan, persatuan dan moderasi beragama sejalan dengan falsafah Pancasila yang mempersatukan anak bangsa walau berbeda ras, etnik, keyakinan agama dan golongan. Keenam, implementasikan visi dan misi pemerintah ke dalam program kerja Kementerian Agama di semua unit kerja.
“Berikanlah seluruh kemampuan yang saudara-saudara miliki untuk semakin dekat melayani umat dan menjaga nama baik Kementerian Agama,” ungkapnya.