Sejumlah siswa MTs Negeri 3 Purbalingga kembali menjalani test rapid antigen sebagai sampel dalam rangka pemantauan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Tes rapid antigen tersebut dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Bukateja. Pelaksanaan tes rapid antigen untuk siswa MTs N 3 Purbalingga ini mengikuti rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga yang bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan setempat guna pencegahan Covid-19 di lingkup pendidikan.
Lina Imelda,S.Pd, waka kesiswaan MTs N 3 Purbalingga menjelaskan di awal-awal diberlakukan testing acak ini, banyak siswa yang menolak. Namun seiring berjalan waktu siswa jadi antusias untuk menjalani pemeriksaan. Anak-anak merasa menjalani tes adalah tantangan, semacam uji nyali.
“Ada kebanggaan yang siswa rasakan kalau sudah tes swab. Semacam uji nyali lah, ya maklum namanya anak-anak, tapi positifnya kita tak susah lagi untuk mencari anak yang mau diperiksa,” ujar Lina.
Kepala Puskesmas Kecamatan Bukateja mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kecamatan Bukateja dikawal oleh kegiatan testing COVID-19 secara rutin.
“Testing terus kami lakukan setiap hari, secara acak kepada siswa dan guru dengan tes swab antigen,” kata dr.Widiyati, Senin,28 Maret 2022.
Pemeriksaan itu, menurut dr.Widiyati, merupakan langkah antisipasi untuk menghindari terjadinya klaster penularan di sekolah yang belakangan banyak terjadi di sejumlah daerah. “Siswa di kecamatan Bukateja rutin kami tes sejak PTM dibuka beberapa bulan lalu. Alhamdulillah tidak ditemukan adanya kasus positif di sekolah, apalagi sampai terjadi klaster” papar Beliau.
Dari 20 siswa yang menjalani tes swab rapid antigen hasilnya semua siswa dinyatakan negatif. Hasil tersebut digunakan untuk acuan keberlanjutan PTMT di MTs Negeri 3 Purbalingga.
“Semoga pandemi segera berakhir dan siswa dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka seperti sedia kala.” tambahnya.